WASPADA PENYAKIT DBD DI MUSIM PENGHUJAN, KENALI GEJALA SEJAK DINI !!!


   Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air, dari bulan oktober sampai dengan bulan november curah hujan yang sangat tinggi yang menjadikan sumber tempat perkembang biakan nyamuk DBD. Gejala DBD yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

    Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.

   Sampai saai ini DBD masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurang usia harapan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup msyarakat. Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit. Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap uji coba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa.

 Apa yang harus anda ketahui agar dapat mencegah DBD sedini mungkin :

  1. DBD adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam) disertai pendarahan yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti  yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.
  2. Kenali gejala/tanda awal dan lanjut DBD dan segera lakukan pertolongan ke puskesmas terdekat
  3. Ketahui siklus nyamuk Aedes Aegypti .
  4. Ketahui berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti seperti tatakan dispenser, ban bekas, kaleng bekas, ruas bambu, serta tempat-tempat air yang menggenang.
  5. Cegah penularan DBD dengan memutus rantai penularan DBD 3 M Plus (menguras, mengubur dan menutup area tempat yang menjadi sarang nyamuk serta gotong royong masyarakat bersama-sama untuk memutus mata rantai siklus hidup nyamuk DBD.
  6. Membentuk Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di lingkungan sekitar, terbukti berhasil menurunkan jumlah kasus DBD

    demikian harap selalu budayakan pemberantasan sarang nyamuk mulai dari lingkungan sendiri dan lingkungan sekitar, karena pada dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati.


Komentar

Postingan Populer